Senin, 09 Maret 2009

Merekam GAmbar

MEREKAM GAMBAR




Peristilahan (Glossary)


Digitizer

perangkat pendigit yang berfungsi sebagai alat gambar 2 dimensi yang hasilnya dapat langsung ditampilkan di monitor

LCD

Liquid Cristal Display

viewfinder

Lobang pengintai untuk melihat obyek yang akan direkam

Mikrophone/mike

Alat yang digunakan untuk menginput suara/audio

Angle

Penempatan kamera saat merekam gambar

Framing

Penentuan luas bidang pandangan untuk suatu obyek dengan latar belakang

Pan

Gerakan kamera secara horizontal

Tilt

Gerakan kamera secara vertikal

Dolly

Gerakan tripot mendekati/ menjauhi obyek

Pedestal

Alat yang digunakan untuk menempatkan kamera, sehingga kamera bisa bergerak naik dan turun



Handy kamera digital adalah perangkat perekam data video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Handy kamera digital termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis.

Sebelum digunakan untuk merekam gambar, handy kamera digital terlebih dahulu dilakukan persiapan sebagai berikut :

    1. Memasang baterai pada tempat baterai yang berada di bagian belakang badan handy kamera digital , pastikan baterai terpasang dengan benar jangan sampai terbalik.

Gambar 1: Cara memasang baterai



Langkah pertama yang dilakukan, tarik ke atas viewfinder.

Langkah ke dua masukkan baterai dan tekan ke bawah sampai berbunyi klik.



    1. Memasang kaset vidio yang terletak pada bagian bawah dari badan handy kamera digital.

Gambar 2: Cara memasang kaset vidio


Langkah pertama, pencet tombol pembuka searah dengan tanda panah dan buka penutupnya.

Langkah kedua, masukkan kaset dengan posisi jendela kaca kaset terlihat dari atas dan tekan bagian tengah belakang kaset.

Langkah ketiga, setelah penahan kaset secara otomatis turun kebawah kemudian tekan penutup kaset.



            1. Rangkuman 1

Handy kamera digital memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis.

Pada saat pemasangan baterai jangan sampai terbalik. Bilamana terbalik baterai tidak akan bisa masuk dan tidak akan berfungsi, bahkan ujung baterai bisa rusak.

Posisi kaset jendela kaca harus di atas, bila terbalikkaset tidak berfungsi



Berikut ini adalah bagian-bagian dari handy kamera digital salah satu produk merk Sony TRV355E.

1

2

3

5

4

6

7

8

9

10


Gambar 3. Detail Handy Kamera Digital

  1. Penutup lensa

  2. Layar LCD

  3. Tombol pembuka layar LCD

  4. Tombol volume

  5. Batery

  6. Pengunci batery

  7. Tombol power

  8. Tombol start/stop merekam

  9. Jek memasukan listrik dari adaptor

  10. Tempat memesang tali handy camera

12

23

19

18

11

17

16

15

14

13

22

20

21

Gambar 4. Detail Handy Kamera Digital

  1. Informasi batery

  2. Tombol lampu

  3. Tombol untuk memilih kualitas warna

  4. Lensa

  5. Mikrophone/mike

  6. Lampu tanda merekam

  7. Infrared (merekam di tempat gelap)

  8. Tombol control vidio

  9. Tombol pengunaan lampu

  10. Tombol FADER

  11. Tombol BACK LIGHT

  12. Tombol FOCUS

  13. Lampu sensor remot



Cara mengoperasikan handy kamera digital adalah sebagai berikut;

1


2

3

4


Gambar 5. Cara mengoperasikan handy kamera digital

  1. Lepas penutup lensa

  2. Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol kunci, kemudian dorong ke atas.

  3. Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD. Secara otomatis viewfinder akan mati.

  4. Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop kembali untuk berhenti merekam.





www.numberz3agungrizky.blogspot.com”title=”Baca selengkapnya”>klik aja sini









            1. Rangkuman 2

Bagian-bagian handy kamera digital secara garis besar dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu lensa, badan kamera dan viewfinder.

Cara mengoperasikan handy kamera digital ada 4 langkah yang harus dikerjakan.



Sudut pengambilan gambar atau camera angle adalah sudut penempatan kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa menghsilkan suatu shot yang menarik, dengan perspektif yang unik dan menciptakan kesan tertentu pada gambar yang disajikan.


Normal Angle

Pada posisi normal angle, kamera ditempatkan kira-kira setinggi mata subyek. Tentu saja normal angle sangat tergantung pada tinggi subyek yang dishooting. Bila kita merekam kelompok anak-anak kecil yang sedang bermain, normal angle untuk orang dewasa tentu saja terlalu tinggi, maka kamera harus diturunkan setinggi mata anak. Pada program wawancara, bilamana semua pemain pada posisi duduk di kursi, kita bisa pasang level untuk menaikkan setting/kursi, dengan demikian juru kamera bisa mengambil gambar/ menshoot adegan tanpa harus membungkukkan badan selama produksi berlangsung.


Hight Camera Angle

Posisi kamera lebih tinggi di atas mata, sehingga kamera harus menunduk untuk mengambil subyeknya. Hight Camera Angle sangat berguna untuk mempertunjukkan keseluruhan set beserta obyek obyeknya.

Dengan posisi high camera angle ini dapat menciptakan kesan obyek nampak kecil, rendah, hina, perasaan kesepian, kurang gairah, kehilangan dominasi.


Low Camera Angle

Posisi kamera di bawah ketinggian mata, sehingga kamera harus mendongak untuk merekam gambar subyek. Posisi ini memberikan kesan cenderung menambah ukuran tinggi obyek, memberikan kesan kuat, dominan dan dinamis.


Bird Eye View

Kamera mengambil subyeknya dari atas.


Subjective Camera Angle

Kamera diletakkan di tempat seorang karakter (tokoh) yang tidak nampak dalam layer dan mempertunjukkan pada penonton suatu pandangan dari sudut pandang karakter tersebut.


Objective Camera Angle

Kamera merekam peristiwa atau adegan seperti apa adanya.



            1. Rangkuman 3

Sudut pengambilan gambar atau camera angle ada 6 posisi,yaitu:

              1. Normal Angle

              2. Hight Camera Angle

              3. Low Camera Angle

              4. Bird Eye View

              5. Subjective Camera Angle

              6. Objective Camera Angle


Bidang pandangan atau framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu obyek utama dan obyek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang.

Macam bidang pandangan atau framing adalah :


Gambar 6. Extreme Long

Shot

ELS ( Extreme Long Shot)

Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang.

Gambar 7. Long Shot


LS (Long Shot)

Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas.


Gambar 8. Medium Long

Shot

MLS (Medium Long Shot)

Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala.


Gambar 9. Medium Shot


MS (Medium Shot)

Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama.

Gambar 10. Medium Close

Up

MCU (Medium Close Up)

Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televise.



Gambar 11. Close Up

CU (Close UP)

Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala.


Gambar 12. Big Close Up


BCU ( Big Close Up)

Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya.

Gambar 13. Extrime Close

Up

ECU ( Extreme Close Up)

Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya.








  1. Rangkuman 4

ELS ( Extreme Long Shot)

LS (Long Shot)

MLS (Medium Long Shot)

MS (Medium Shot)

MCU (Medium Close Up)

CU (Close UP)

BCU ( Big Close Up)

ECU (Extreme Close Up)



Dalam suatu produksi di bidang audio visual, hampir tidak pernah ada merupakan hasil produksi seorang diri. Audio visual merupakan karya bersama atau banyak orang. Maka dari itu untuk memperlancar proses produksi, perlu adanya penyamaan istilah dalam mengerakkan kamera, sehingga antara juru kamera dan sutradara ada kesamaan istilah.

Istilah-istilah gerakkan kamera adalah:


Pan, Panning

Pan adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)

Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)

Gerakan pan biasanya dilakukan untuk mengikuti subyek ( orang yang sedang berjalan), mempertunjukkan suatu pandangan yang lebih luas secara menyeluruh.

Jangan melakukan panning tanpa maksud tertentu. Seblum melakukan panning hendaknya terlebih dahulu menentukan titik awal dan titik akhir dari shot (adegan) yang akan direkam. Apabila kita merekam adegan gerak seseorang yang sedang berjalan, berilah ruang kosong yang lebih longgar di depannya. Ruang kosong ini dinamakan leading space.


Tilt, Tilting

Tilting adalah gerakkan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya.

Tilt up : mendongak ke atas

Tilt down : menunduk ke bawah

Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti gerakan obyek, untuk menciptakan efek dramatis, mempertajam situasi.

Gerakan tilt ini sebaiknya ditentukan terlebih dahulu titik awal dan titik akhir shot.


Dolly, Track

Dolly atau track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek.

Dolly in : mendekati subyek

Dolly out: menjauhi subyek


Pedestal

Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan.

Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.

Pedestal up : kamera dinaikkan

Pedestal down : kamera diturunkan

Degan menggunakan teknik pedestal up/down kita bisa menghasilkan perubahan perspektif visual dari adegan.


Crab

Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan.

Crab left (bergerak ke kiri)

Crab right ( bergerak ke kanan)


Crane

Crane adalah gerakkan kamera di atas katrol naik turun.


Arc

Arc adalah gerakkan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya.


Zoom

Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya.

Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up

Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot



            1. Rangkuman 5

Pan, Panning

Tilt, Tilting

Dolly, Track

Pedestal

Crab

Crane

Arc

Zoom


Proses de-aktifasi handy kamera digital, dari posisi masih merekam gambar adalah :


Gambar 14. Tombol Star/Stop

    1. Tekan tombol star/stop untuk mengakhiri perekaman suatu shot yang terakhir.










Gambar 15. Layar LCD


2) Tutup layar LCD




Gambar 16. Tombol Power

3) Tombol power dari posisi camera, geser ke atas disertai menekan tombol kunci menuju posisi OFF.








Gambar 17. Caver Lensa


4) Tutup kembali lensa.



            1. Rangkuman 6

Empat langkah yang diperlukan untuk de-aktifasi handy kamera digital adalah:

  1. Tekan tombol star/stop untuk mengakhiri perekaman suatu shot yang terakhir.

  2. Tutup layar LCD

  3. Tombol power dari posisi camera, geser ke atas disertai menekan tombol kunci menuju posisi OFF.

  4. Tutup kembali lensa.







DAFTAR PUSTAKA


        1. Hand out Training Kamera dan Editing, Puskat SAV.

        2. Operating Instruction, Sony Corporation

        3. Television Production, Discipline and Techniques”, Thomas D. Burrows, Donald N. Wood, Lynne Scahfer Gross, Wm. C. Brown Publishers, 1984, 2460 Kerper Blv, Dubugue, IA 25001, Iowa.





Kamis, 18 Desember 2008

OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

Latar Belakang berdirinya OSIS

Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.

[sunting] Wawasan Wiyatamandala

Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.

Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor :13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut.

  • Sekolah merupakan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.
  • Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
    1. meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,
    2. meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
    3. mempertinggi budi pekerti,
    4. memperkuat kepribadian,
    5. mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
  • Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan.
  • Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.
  • Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertientangan antara kita sama kita.

Untuk mengimplementasikan wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap.

Upaya untuk mewujudkan wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.

[sunting] Struktur Organisasi

Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:

  • Pembimbing - (Biasanya adalah seorang guru ataupun kepala sekolah)
  • Ketua
  • Wakil Ketua
  • Bendahara
  • Sekretaris
  • Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan yang dilakukan siswa di sekolah

Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki beberapa pengurus yang bertugas khusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah.

Jumat, 12 Desember 2008

Peneliti Indonesia Luncurkan Scanner 4D Pertama di Dunia

Kelompok peneliti Indonesia yang tergabung dalam grup riset di CTECH Centre for Tomography Research (CTECH LABS), Edwar Technology (PT), Tangerang, Banten, untuk pertama kalinya melakukan rilis prototype sistem scanner 4D untuk reaktor kimia yang pertama di dunia. Rilis sistem pemindai proses kimia ini dilakukan di Ohio State University, Columbus, Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 6 Nopember 2008. Sistem pemindai yang terdiri dari sistem sensor, sistem akuisisi data dan komputer yang mengontrol dan memproses data untuk diolah menjadi citra volumetrik tiga dimensi (3D) secara real time ini seluruhnya diproduksi oleh ilmuwan Indonesia di CTECH Labs, PT. Edwar Technology, Tangerang, Banten.

Alat pemindai reaktor kimia ini berbasis teknologi electrical capacitance volume tomography (ECVT) generasi kedua yang telah dipatenkan oleh DR. Warsito yang merupakan kepala riset di CTECH Labs. Generasi kedua ECVT ini mampu melakukan pemindaian dengan kecepatan tinggi sehingga bisa melihat secara langsung proses yang terjadi di dalam reaktor kimia tertutup secara 3D dan real time. Grup riset dari Ohio State University di bawah Prof. LS Fan adalah pengguna pertama di dunia sistem ini dan akan digunakan untuk melakukan studi tingkah laku partikel dan gas di dalam reaktor kimia untuk mengembangkan energi baru pengganti minyak bumi. Prof. Fan adalah ketua konsorsium penelitian teknologi pemrosesan minyak yang beranggotakan top scientists dari hampir seluruh perusahaan minyak terkemuka di dunia seperti ExxonMobile, Shell, BP, hingga Air Product dan Dow Chemical. Hasil dari pencitraan 4D dengan ECVT ini akan mengisi salah satu sesi utama dalam acara pertemuan 100 Tokoh Dunia dalam Teknik Kimia sejak Perang Dunia II mulai tanggal 16 Nopember di Philadelpia, AS, yang diselenggarakan oleh American Institute of Chemical Engineers (AIChE), yang mana Prof. Fan terpilih menjadi salah satu dari 100 tokoh tersebut.

Rilis sistem scanner 4D generasi kedua di Ohio State University ini akan mengawali pemasaran produk teknologi ini di Amerika dan Canada melalui partner bisnis PT. Edwar Technology di Amerika, yaitu Tech4Imaging Company yang berpusat di Ohio. Sebelumnya system ECVT generasi pertama juga telah digunakan terutama di Ohio State University, dan juga perusahaan B&W, Ohio, AS dan Cambridge University, Inggris. Selain di Ohio State University, generasi kedua sistem ECVT juga akan dipasang di Morgantown National Laboratory milik Department of Energy, AS. PT. Edwar Technology juga sedang menangani pesanan sistem generasi kedua ini yang dilakukan oleh Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Nanyang Technological
University (NTU), Singapore.

Kelompok peneliti di CTECH Labs terus mengembangkan teknologi ini untuk aplikasi di berbagai bidang mulai dari proses kimia, medis dan nano-teknologi. Bersamaan dengan rilis produk ini juga diajukan aplikasi paten teknologi ECVT resolusi tinggi ke kantor paten AS yang akan menjadi prototype sistem ECVT generasi ketiga yang merupakan basis aplikasi ECVT di dunia medis. CTECH Labs dalam waktu dekat juga merencanakan untuk merilis sistem nano-tomography yang pertama di dunia yang merupakan aplikasi ECVT di bidang nano-teknologi. CTECH Labs juga telah mengikat kerjasama pengembangan teknologi tomography dengan Ohio State University (AS) dan National Laboratory of Physics and Chemistry (RIKEN), Jepang.


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Supercar Pictures. Powered by Blogger